You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Banjarwungu
Banjarwungu

Kec. Tarik, Kab. Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA BANJARWUNGU KECAMATAN TARIK KABUPATEN SIDOARJO | PERTANIAN MAJU, ANDALAN INDUSTRI, BERSIH, RAPI, SERASI, HIJAU, SEHAT, INDAH, DAN NYAMAN | CUACA SEDANG TIDAK BAIK BAIK SAJA, JAGA KESEHATAN YA ... SIDOARJO PERMAI BERSIH HATINYA

SEJARAH DESA

Operator 20 Desember 2025 Dibaca 7 Kali
SEJARAH DESA

Pemdes Banjarwungu - Sejarah Desa Banjarwungu berakar kuat pada masa kejayaan Kesultanan Mataram Islam di bawah kepemimpinan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1593-1645). Jejak ini tertanam di Dusun Kandangan melalui sosok Mbah Buyud Bowojati, seorang prajurit dari pasukan Sultan Agung yang diyakini sebagai tokoh pembuka wilayah. Di sekitar makam beliau, dahulu tumbuh pohon tanjung raksasa yang menebarkan aroma wangi semerbak setiap malam tiba, menciptakan suasana sakral yang menyelimuti kawasan tersebut. Selain itu, terdapat pula Krapyak di sawah Blok Lor Omah yang dipercaya sesepuh sebagai tempat penyimpanan senjata-senjata pusaka para tokoh masa silam, serta kompleks Banjarmelati yang dinamai karena dulunya hamparan bunga melati tumbuh subur di sana.

 

Beralih ke wilayah lain, Dusun Kaliwungu menyimpan kisah tentang sosok Mbah Nyai Pandan Sari yang dimakamkan di sana. Nama "Kaliwungu" sendiri secara etimologis berasal dari bahasa Jawa, yakni Kali yang berarti sungai dan Wungu yang berarti warna ungu. Hal ini merujuk pada fenomena alam di masa lalu, di mana terdapat banyak tumbuhan air atau vegetasi di sepanjang aliran sungai yang menonjolkan warna ungu, sehingga masyarakat setempat mengabadikan pemandangan unik tersebut menjadi nama pemukiman mereka.

 

Dusun Klinter memiliki latar belakang nama yang unik dan penuh misteri. Sebagian masyarakat meyakini bahwa "Klinter" merupakan akronim dari kalimat Dikelilingi Wong Pinter (dikelilingi orang-orang pandai). Namun, versi lain menceritakan bahwa di arah barat laut dari Kaliwungu, terdapat sebuah area yang sering membuat orang kehilangan arah atau disorientasi saat melintas ke arah selatan. Orang-orang akan merasa bingung hingga berjalan mondar-mandir atau dalam bahasa Jawa disebut klitar-kliter. Fenomena kebingungan arah yang dialami banyak orang hingga kini itulah yang kemudian membuat wilayah tersebut dikenal dengan nama Dusun Klinter, di mana juga ditemukan situs petilasan atau makam Komplek Mbah Tanjang.

 

Mengenai asal-usul nama "Banjarwungu" secara keseluruhan, meskipun tidak ditemukan catatan tertulis yang spesifik, nama ini diyakini muncul secara kolektif seiring dengan proses pembukaan lahan hutan (babat alas). Nama ini kemungkinan besar merupakan gabungan dari kata "Banjar" yang berarti kampung atau wilayah pemukiman yang tertata, dan "Wungu" yang merujuk pada banyaknya tumbuhan berwarna ungu yang ditemukan di wilayah tersebut selama pembukaan lahan. Banjarwungu berkembang menjadi sebuah wilayah yang subur dan teratur, sejalan dengan perkembangan desa-desa di sekitarnya.

 

Keberadaan artefak sejarah seperti sumur pertanian kuno di tengah sawah serta situs-situs religi yang tersebar di berbagai dusun menegaskan bahwa Desa Banjarwungu bukan sekadar pemukiman biasa, melainkan wilayah yang memiliki nilai strategis dan spiritual sejak lama. Perpaduan antara warisan prajurit Mataram, keindahan alam bunga melati dan tumbuhan ungu, serta misteri Dusun Klinter membentuk identitas kultural yang kaya bagi masyarakat Banjarwungu. Warisan ini tetap dijaga sebagai pengingat akan kegigihan para leluhur dalam membangun peradaban di tanah tersebut. - PYDJ

 

APBDes 2025 Pelaksanaan

APBDes 2025 Pendapatan

APBDes 2025 Pembelanjaan